Minggu, 31 Januari 2010

BAGAIMANA TUBUH MEMPEROLEH ENERGI DARI MAKANAN?

Label pada setiap makanan di rak toko swalayan menuliskan tentang kandungan kalori yang ada di dalamnya. Kalori merupakan kuantitas energi, tetapi seberapa banyakkah energi satu kalori, dan bagaimana para ahli dapat menentukan kandungan kalori dalam makanan?

Terdapat perbedaan pendapat tentang pengertian satu kalori antara kalangan ahli gizi dan ahli kimia. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda bahwa mereka akan mencari kesepakatan, masing-masing merasa mapan di jalan sendiri-sendiri. Maka dunia terpaksa memiliki dua satuan kalori. Satu kalori orang kimia, yang selanjutnya kita sebut gram calorie, adalah banyak panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur satu gram air (sekitar 20 tetes) sebanyak satu derajat celcius. Akan tetapi energi itu kecil sekali, maka ahli gizi menggunakan istilah food calorie sebagai banyak panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur seribu gram air sebanyak satu derajat celcius. Jadi food calorie sama dengan seribu gram calorie.

Energi dalam makanan dilepaskan ketika makanan terbakar, hampir sama seperti energi dalam batubara dilepaskan ketika kita membakarnya. Begitu pula cara menentukan kandungan kalori dalam makanan dengan membakarnya, kemudian mengukur ber apa kalori panas yang dilepaskan dalam proses tersebut.

Setelah bereksperimen dengan berbagai makanan yang ada, mereka kemudian mengetahui bahwa protein dan karbohidrat mengandung energi sebanyak empat kalori dalam setiap gram, sedangkan lemak mengandung enam kalori pergram. Maka sekarang mereka cukup menganalisis kandungan protein, lemak dan karbohidrat pada tiap makanan kemudian menghitung jumlah kalori yang terkandung di dalamnya. Begitulah cara mereka menentukan jumlah kalori yang tertera pada setiap label makanan kemasan.

Tubuh kita mempergunakan energi yang diperoleh dari makanan tidak hanya untuk bergerak, tetapi juga untuk mencerna dan metabolisme makanan itu sendiri, untuk mengganti sel-sel tubuh yang mati atau rusak, untuk menjalankan proses pertumbuhan dan sebagainya.

Referensi: Buku Einstein Aja Gak Tau karangan Robert L. Wolke

0 komentar :

 

Arsip Blog

Thank You Myspace Comments

Entri Populer